Minuman Jahe Untuk Meningkatkan Imunitas Yang Didapat Dari Pekarangan Sendiri Melalui Optimalisasi Tanaman Obat Keluarga

Noneng Masitoh – Perbankan Keuangan

Pengabdian bagi Masyarakat Skema Ketahanan Pangan (Pbm KP)

Pandemi yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun ini, telah memberikan banyak perubahan bagi kehidupan masyarakat dan juga memberikan dampak yang besar pada sektor ekonomi. Imbasnya adalah berkurangnya kemampuan masyarakat untuk dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari dikarenakan terjadinya pembatasan-pembatasan bagi masyarakat untuk dapat beraktifitas di luar rumah, baik itu untuk bekerja maupun menjalankan usaha kecil, mikro maupun menengah. Dengan adanya paraturan untuk tetap berada dirumah, masyarakat mulai berpikir dan mencari cara untuk tetap mendapatkan penghasilan dari rumah, memanfaatkan segala sumber daya yang dimilikinya untuk dapat mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari.

Dosen-dosen Program Studi D3 Perbankan dan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Siliwangi melihat potensi daerah yang ada di Desa Sukamahi Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya, aparat desa yang ramah dan selalu mendukung kegiatan warga masyarakat yang siap untuk berinovasi guna peningkatan kesejahteraan bersama, dan juga pemuda karang taruna yang selalu berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan dalam usaha untuk memajukan desanya.

Melalui kegiatan Pengabdian Bagi Masyarakat dengan skema Ketahanan pangan yang dilaksanakan di Desa Sukamahi Kecamatan Sukaratu kabupaten Tasikmalaya pada hari Sabtu tanggal 4 September 2021, dosen Prodi D3 Perbankan dan Keuangan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga imunitas tubuh pada masa pandemi, dengan mengkonsumsi minuman herbal yang didapat dari mengolah tanaman obat yang ditanam pekarangan rumah contohnya adalah jahe, kunyit dan kencur. Selain dapat dikonsumsi sendiri untuk keluarga, membudi dayakan tanaman obat dengan memaksimalkan pemanfaatan pekarangan juga diharapkan akan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.

Budidaya tanaman obat keluarga (TOGA) dapat dilakukan dipekarangan rumah atau lahan kosong disekitaran rumah, tanaman yang dapat dibudidayakan salah satunya adalah jahe, kunyit dan kencur. Selain tanaman ini dapat tumbuh dimana saja, tanaman ini juga tidak membutuhkan perawatan yang sulit, dan tentunya memiliki banyak khasiat terutama untuk kesehatan dapat digunakan sebagai pertolongan pertama pada demam dan batuk.

Selain mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan menanam tanaman obat keluarga, dosen Prodi D3 Perbankan keuangan juga melakukan pelatihan dan pendampingan untuk mengolah tanaman obat tersebut menjadi minuman serbuk yang siap konsumsi dan juga memberikan nilai jual lebih tinggi setelah dilakukan proses pengolahan. Target utama yang diharapkan dari kegiatan Pengabdian Bagi masyarakat ini adalah adanya perubahan dalam pola ketahanan pangan dan adanya terobosan-terobosan berupa strategi kolaboratif dan solutif antara aparat Desa Sukamahi dan dosen Pelaksana Pengabdian, serta dengan adanya penyerahan bahan pokok ini dapat sedikit membantu meringankan beban pangan masyarakat Desa Sukamahi.

Metode pendekatan yang dilakukan oleh tim dosen pelaksana Pengabdian bagi masyarakat ini adalah dengan melakukan interview dengan aparat desa dan ketua PKK untuk selanjutnya dilakukan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan proses pengolahan tanaman obat, cara pengemasan dan pemasaran produk. Pada bulan berikutnya, dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberlanjutan program yang sudah dijalankan, jika tanaman obat pada lahan percontohan sudah menunjukkan pertumbuhan yang baik, untuk selanjutanya program secara mandiri akan dilanjutkanoleh masyarakat desa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *